Lady Gaga Pemuja Lucifer?

Posted by awin wijaya on Tuesday, May 15, 2012



Sosok kelahiran New York,28 Maret 1986, ini memang menarik untuk disimak. Ia seperti sejumlah musisi dunia lainnya yang berani tampil mendobrak kemapanan budaya. Ia kerap tampil urakan, nyeleneh. Ia kerap memposisikan diri sebagai duta setan di dunia. Setan yang mampu menghipnotis penonton menuju dunia lain, dunia setan.

Lirik lagunya, musiknya, dan penampilannya yang bertema setan, sudah membawanya pada pembenaran isu bahwa ia adalah pemuja setan. Plus penampilan vulgar seksual menambah lekat lagi stigma setan bagi Lady Gaga.

Tak pelak, kehadiran Lady Gaga mendapat penolakan dari kelompok agama Kristen, maupun agama Budha, di sejumlah negara lainnya di Asia, Termasuk di Indonesia, tentangan berasal dari kelompok masyarakat Islam.

Awal kehadirannya di pentas musik dunia pada 2008, Lady Gaga terbilang sukses. Dalam album perdana The Fame, Lady Gaga lebih banyak mengeksplorasi lagu tentang ketenaran, kekayaan, dan budaya pop.

Namun berbeda pada album berikutnya, The Fame Monster. Di album ini lagu-lagu Gaga bertemakan monster, vampir, dan kematian.

Sementara di album terbaru Born This Way, Lady Gaga seperti ingin mendirikan sekte kepercayaan dengan lagu-lagu bertema kepercayaan dan agama.

Sebagai artis yang membutuhkan personel branding, pilihan Lady Gaga menjadi The Mother Monster bisa jadi tepat. Pilihan uniknya ini mendapat sambutan pecinta musik dunia. Dalam waktu singkat ia berhasil menjaring delapan juta pengikut di Twitter.

Atas nama kebebasan berekspresi, Lady Gaga boleh saja mencampuradukkan sejumlah simbol sakral keagamaan dalam berbagai karyanya, seperti aksi Gaga sebagai biarawati di video klip Alejandro. Lady Gaga juga boleh saja berpenampilan seronok saat tampil di atas panggung.

Namun juga wajar bila pilihannya itu mendapat perlawanan dari kelompok yang ingin mempertahankan kemapanan, kelompok yang ingin mempertahankan kesucian ajaran agama.

Jadi konser Lady Gaga di Indonesia kini telah merubah menjadi ‘medan pertarungan’ antara penyelenggara yang ingin mengeduk keuntungan dari kehadiran puluhan ribu Little Monster di Gelora Bung Karno Jakarta, dan sejumlah ormas yang ingin menggagalkan pertunjukan tersebut dengan dalih Indonesia merupakan negara dengan sila pertama soal ketuhanan, bukan kesetanan.

Kita lihat saja pada 3 Juni nanti, kelompok mana yang akan memenangkan ‘pertarungan’. Namun yang perlu diingat, kita tak ingin pertarungan wacana ini bisa berubah menjadi benturan fisik. Hal ini bisa saja terjadi di sebuah negara dengan pemerintahan yang terlalu banyak rencana namun kerap ragu saat akan mengimplementasikannya. (http://web.inilah.com/read/detail/1860669/lady-gaga-utusan-setan)

Check These Out









{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...